Jakarta, BNP2TKI, Selasa (01/09) – Siti Melinda merupakan spa therapist yang bekerja di Whistler, Kanada. Ditemui saat berkunjung ke kantor Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) tepatnya di Direktorat Kerjasama Luar Negeri (KLN) didampingi oleh Kepala Subdirektorat Kerja Sama Kawasan Asia Pasifik dan Amerika, Servulus Bobo Riti, pada Jumat (21/08). Dirinya menceritakan bagaimana proses dan pengalamannya bekerja di salah satu negara Amerika Utara tersebut.
Profesi spa therapist Indonesia mendapat sambutan baik dari pasar Kanada pada umumnya. Hal ini merupakan salah satu hasil dari berbagai upaya yang dilakukan BNP2TKI melalui Deputi Bidang KLN dan Promosi dalam mempromosikan potensi profesi spa therapist sekaligus penjajakan potensi kerjasama penetrasi pasar atas profesi tersebut.
Melinda, begitu dia biasa disapa, bekerja di Kanada selama 4 (empat) tahun. Profesinya sebagai spa therapist di Taman Sari Royal Heritage Spa (TSRH Spa), bisnis franchise spa milik PT. Mustika Ratu, Tbk di Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, yang dimulai tahun 2010.
Pada tahun 2011, Lulusan SMKN 3 Bogor ini mendapatkan tawaran untuk dipindahtugaskan ke Kanada, tepatnya di kota Whistler. Selama 6 (enam) bulan, Melinda mengikuti serangkaian tes dan pelatihan serta pembekalan diri untuk bekalnya bekerja di sana. Akhirnya pada Mei 2011, dia berhasil lulus dan berangkat ke Kanada untuk bekerja di TSRH Whistler Resort & Spa.
Pemilik sekaligus Manajer di TSRH Spa di kota Whistler, Yuli Warastuti, memilih langsung Melinda untuk pindah dan bekerja di tempat miliknya yang terletak di Provinsi British Columbia tersebut.
Selain di Kanada, TSRH Spa juga ada di negara Bulgaria, Republik Ceko, Malaysia dan Jepang. Therapist di negara-negara tersebut merupakan warga negara Indonesia yang sebelumnya bekerja di TSRH Spa di dalam negeri.
Kendala utama yang dirasakan oleh Melinda adalah, bahasa, kultur dan cuaca Kanada yang sangat dingin. “Suhu di sana bisa mencapai minus 23 derajat celcius karena posisi kota Whistler tepat berada di bawah gunung dan jika musim dingin, saljunya bisa setebal pinggang orang dewasa, biasanya saya minum banyak air untuk mencegah dehidrasi,” jelas wanita berumur 24 tahun ini. Selain itu, rindu pada keluarga dan tanah air serta customer yang kurang sopan merupakan beberapa masalah yang dihadapinya.
Dalam satu minggu, Melinda bekerja sebanyak 6 (enam) hari. Jam kerja di sana sangat bergantung kepada musim yang sedang berlangsung, pada saat musim dingin, Melinda bisa bekerja mulai dari 8 (delapan) jam hingga 12 jam, karena banyak wisatawan yang berkunjung ke resort-resort di kota Whistler. Berbeda dengan musim panas yang hanya 8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) jam perhari.
Harga perawatan per jamnya di TSRH Spa adalah 155 Dolar Kanada dan untuk perawatan satu setengah jamnya sebesar 215 Dolar Kanada. Jumlah tersebut belum termasuk pajak sebesar 12 persen.
Pendapatan Melinda dapat dikatakan besar jika dibanding bekerja di Indonesia, per jamnya, dirinya mendapatkan 15 hingga 17 Dolar Kanada. Namun pendapatannya yang besar tersebut seimbang dengan biaya hidup yang juga tinggi di Kanada. Tiap bulannya, Melinda dapat menabung sebesar 900 hingga 1000 Dolar Kanada dari pendapatannya yang sebesar 2.000 Dolar Kanada.
Selama bekerja di Kanada, Melinda mengatakan ia memperoleh banyak bekal ilmu dan pengalaman yang dapat diterapkan oleh dirinya sendiri. Salah satunya adalah keteraturan dan juga orang-orang di sana yang sangat disiplin.
TSRH Spa di Whistler pada tahun 2012 mendapatkan penghargaan sebagai salah satu dari 50 tempat spa terbaik di Kanada atau SpAWARDS yang digagas oleh Book4Time. Disebutkan olehnya, para pelanggan yang mengunjungi TSRH Spa sangat puas dengan service yang diberikan karena cara memijatnya yang kuat, serta tahu titik-titik untuk merelekasasi tubuh, cocok untuk mereka yang lelah sehabis berolahraga. Hal yang menarik adalah produk yang digunakan dalam perawatan, seluruhnya didatangkan dari Indonesia.
Ketika ditanya tentang peluang kerja di Kanada bagi pekerja dari Indonesia, anak ke-5 dari 6 (enam) bersaudara ini menyebutkan bahwa kesempatan kerjanya sangat besar terutama di bidang Hospitality, khususnya spa dan restoran. Khususnya di kota Whistler yang merupakan kota yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, karena terdapat resort untuk bermain ski, snowboarding dan mountain bike.
Pesannya untuk pemerintah Indonesia agar memberikan informasi lowongan pekerjaan yang tersedia di luar negeri dengan kualifikasi yang baik serta keberangkatan yang sesuai prosedur dan juga negara dapat menjaga warganya yang berada dan bekerja di luar negeri. Sedangkan untuk warga Indonesia yang bekerja di luar negeri, Melinda berpesan agar menjaga nama baik Indonesia di perantauan serta harus memegang adat dan budaya Indonesia.
Saat ini, Melinda sedang tidak bekerja, setelah kontraknya habis dan kembali ke Indonesia, ia memutuskan untuk berhenti bekerja di TSRH Spa. Dirinya mengatakan bahwa ia ingin berkarir di bidang lain, salah satu keinginannya adalah berkecimpung di bidang Fashion, sesuai dengan minatnya.***(Humas/LDA)
Profesi spa therapist Indonesia mendapat sambutan baik dari pasar Kanada pada umumnya. Hal ini merupakan salah satu hasil dari berbagai upaya yang dilakukan BNP2TKI melalui Deputi Bidang KLN dan Promosi dalam mempromosikan potensi profesi spa therapist sekaligus penjajakan potensi kerjasama penetrasi pasar atas profesi tersebut.
Melinda, begitu dia biasa disapa, bekerja di Kanada selama 4 (empat) tahun. Profesinya sebagai spa therapist di Taman Sari Royal Heritage Spa (TSRH Spa), bisnis franchise spa milik PT. Mustika Ratu, Tbk di Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, yang dimulai tahun 2010.
Pada tahun 2011, Lulusan SMKN 3 Bogor ini mendapatkan tawaran untuk dipindahtugaskan ke Kanada, tepatnya di kota Whistler. Selama 6 (enam) bulan, Melinda mengikuti serangkaian tes dan pelatihan serta pembekalan diri untuk bekalnya bekerja di sana. Akhirnya pada Mei 2011, dia berhasil lulus dan berangkat ke Kanada untuk bekerja di TSRH Whistler Resort & Spa.
Pemilik sekaligus Manajer di TSRH Spa di kota Whistler, Yuli Warastuti, memilih langsung Melinda untuk pindah dan bekerja di tempat miliknya yang terletak di Provinsi British Columbia tersebut.
Selain di Kanada, TSRH Spa juga ada di negara Bulgaria, Republik Ceko, Malaysia dan Jepang. Therapist di negara-negara tersebut merupakan warga negara Indonesia yang sebelumnya bekerja di TSRH Spa di dalam negeri.
Kendala utama yang dirasakan oleh Melinda adalah, bahasa, kultur dan cuaca Kanada yang sangat dingin. “Suhu di sana bisa mencapai minus 23 derajat celcius karena posisi kota Whistler tepat berada di bawah gunung dan jika musim dingin, saljunya bisa setebal pinggang orang dewasa, biasanya saya minum banyak air untuk mencegah dehidrasi,” jelas wanita berumur 24 tahun ini. Selain itu, rindu pada keluarga dan tanah air serta customer yang kurang sopan merupakan beberapa masalah yang dihadapinya.
Dalam satu minggu, Melinda bekerja sebanyak 6 (enam) hari. Jam kerja di sana sangat bergantung kepada musim yang sedang berlangsung, pada saat musim dingin, Melinda bisa bekerja mulai dari 8 (delapan) jam hingga 12 jam, karena banyak wisatawan yang berkunjung ke resort-resort di kota Whistler. Berbeda dengan musim panas yang hanya 8 (delapan) sampai 10 (sepuluh) jam perhari.
Harga perawatan per jamnya di TSRH Spa adalah 155 Dolar Kanada dan untuk perawatan satu setengah jamnya sebesar 215 Dolar Kanada. Jumlah tersebut belum termasuk pajak sebesar 12 persen.
Pendapatan Melinda dapat dikatakan besar jika dibanding bekerja di Indonesia, per jamnya, dirinya mendapatkan 15 hingga 17 Dolar Kanada. Namun pendapatannya yang besar tersebut seimbang dengan biaya hidup yang juga tinggi di Kanada. Tiap bulannya, Melinda dapat menabung sebesar 900 hingga 1000 Dolar Kanada dari pendapatannya yang sebesar 2.000 Dolar Kanada.
Selama bekerja di Kanada, Melinda mengatakan ia memperoleh banyak bekal ilmu dan pengalaman yang dapat diterapkan oleh dirinya sendiri. Salah satunya adalah keteraturan dan juga orang-orang di sana yang sangat disiplin.
TSRH Spa di Whistler pada tahun 2012 mendapatkan penghargaan sebagai salah satu dari 50 tempat spa terbaik di Kanada atau SpAWARDS yang digagas oleh Book4Time. Disebutkan olehnya, para pelanggan yang mengunjungi TSRH Spa sangat puas dengan service yang diberikan karena cara memijatnya yang kuat, serta tahu titik-titik untuk merelekasasi tubuh, cocok untuk mereka yang lelah sehabis berolahraga. Hal yang menarik adalah produk yang digunakan dalam perawatan, seluruhnya didatangkan dari Indonesia.
Ketika ditanya tentang peluang kerja di Kanada bagi pekerja dari Indonesia, anak ke-5 dari 6 (enam) bersaudara ini menyebutkan bahwa kesempatan kerjanya sangat besar terutama di bidang Hospitality, khususnya spa dan restoran. Khususnya di kota Whistler yang merupakan kota yang sering dikunjungi oleh para wisatawan, karena terdapat resort untuk bermain ski, snowboarding dan mountain bike.
Pesannya untuk pemerintah Indonesia agar memberikan informasi lowongan pekerjaan yang tersedia di luar negeri dengan kualifikasi yang baik serta keberangkatan yang sesuai prosedur dan juga negara dapat menjaga warganya yang berada dan bekerja di luar negeri. Sedangkan untuk warga Indonesia yang bekerja di luar negeri, Melinda berpesan agar menjaga nama baik Indonesia di perantauan serta harus memegang adat dan budaya Indonesia.
Saat ini, Melinda sedang tidak bekerja, setelah kontraknya habis dan kembali ke Indonesia, ia memutuskan untuk berhenti bekerja di TSRH Spa. Dirinya mengatakan bahwa ia ingin berkarir di bidang lain, salah satu keinginannya adalah berkecimpung di bidang Fashion, sesuai dengan minatnya.***(Humas/LDA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar