Lampung, BNP2TKI, Rabu (29/09) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (BP3TKI) Lampung kembali melaksanakan pembukaan pelatihan Edukasi Pemberdayaan TKI-Bermasalah / WNI-Overstayers.
Pembukaan pelatihan gelombang II tahun anggaran 2015 ini dilaksanakan di Kabupaten Pringsewu, pada Selasa (29/09)
Pelatihan akan berlangsung selama 6 (enam) hari, dari tanggal 29 September hingga 4 Oktober 2015, yang diikuti 25 peserta yang berasal dari beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Adapun pelaksanaaan pelatihan edukasi pemberdayaan TKI-B/WNI-O dengan melibatkan mitra lokal yaitu Rabbani Snack yang bergerak pada industri makanan ringan.
Kepala BP3TKI Lampung, Sri Haryanti, mengimbau para peserta agar mengikuti pelatihan dengan aktif dan bersemangat hingga kegiatan berakhir agar proses penyampaian informasi dapat berjalan secara maksimal dan ilmu yang didapat dapat diterapkan. “Output kegiatan ini terlihat ketika pelatihan ini menjadikan TKI sebagai wirausahawan baru,” ungkap Sri Haryanti.
Dalam proses pelatihan gelombang kedua ini, BP3TKI Lampung juga melibatkan dan mengintegrasikan kembali berbagai potensi lokal, seperti pengusaha lokal, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pringsewu, Dinas Koperasi & UMKM dan Bank BRI dengan harapan peserta pelatihan tersebut akan menemukan potensinya untuk mandiri karena terintegrasi dengan potensi ekonomi setempat.
Selama enam hari, para peserta akan dibekali dengan materi kewirausahaan, mengelola keuangan, koperasi, serta teori dan praktik pembuatan rengginang, klanting dan tape ketan diitambah dengan kisah inspirasi TKI sukses yang akan disampaikan oleh Sulaiman, TKI purna yang kini bersatus sebagai Direktur Utama Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) asal Pringsewu, PT. Assalam karya Manunggal.
BP3TKI Lampung menjadikan pengolahan industri makanan ringan sebagai materi utama dalam pelatihan edukasi pemberdayaan di Kabupaten Pringsewu. Tidak hanya memberikan pelatihan dan pengembangan usaha, pemilikRabbani Snack, Bambang Rabbani, mengungkapkan bahwa perusahaannya siap untuk menampung hasil olahan makanan ringan tersebut untuk dipasarkan.
“Kelanjutannya, jika hasil olahan makanan sesuai dengan standar kita, maka kami siap memasarkannya” ungkapnya beberapa waktu lalu di kantor BP3TKI Lampung.
Rabbani Snack merupakan salah satu industri makanan ringan yang cukup sukses di Propinsi Lampung, beberapa produk andalannya seperti klanting, tape ketan, rengginang, untir-untir dan semprong sudah dapat dinikmati pada toko dan swalayan ternama seperti Alfamart, Chandra Superstore dan Yen Yen.*** (Humas - BP3TKI Lampung/ASBG)
Pembukaan pelatihan gelombang II tahun anggaran 2015 ini dilaksanakan di Kabupaten Pringsewu, pada Selasa (29/09)
Pelatihan akan berlangsung selama 6 (enam) hari, dari tanggal 29 September hingga 4 Oktober 2015, yang diikuti 25 peserta yang berasal dari beberapa Kecamatan di wilayah Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung.
Adapun pelaksanaaan pelatihan edukasi pemberdayaan TKI-B/WNI-O dengan melibatkan mitra lokal yaitu Rabbani Snack yang bergerak pada industri makanan ringan.
Kepala BP3TKI Lampung, Sri Haryanti, mengimbau para peserta agar mengikuti pelatihan dengan aktif dan bersemangat hingga kegiatan berakhir agar proses penyampaian informasi dapat berjalan secara maksimal dan ilmu yang didapat dapat diterapkan. “Output kegiatan ini terlihat ketika pelatihan ini menjadikan TKI sebagai wirausahawan baru,” ungkap Sri Haryanti.
Dalam proses pelatihan gelombang kedua ini, BP3TKI Lampung juga melibatkan dan mengintegrasikan kembali berbagai potensi lokal, seperti pengusaha lokal, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Pringsewu, Dinas Koperasi & UMKM dan Bank BRI dengan harapan peserta pelatihan tersebut akan menemukan potensinya untuk mandiri karena terintegrasi dengan potensi ekonomi setempat.
Selama enam hari, para peserta akan dibekali dengan materi kewirausahaan, mengelola keuangan, koperasi, serta teori dan praktik pembuatan rengginang, klanting dan tape ketan diitambah dengan kisah inspirasi TKI sukses yang akan disampaikan oleh Sulaiman, TKI purna yang kini bersatus sebagai Direktur Utama Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) asal Pringsewu, PT. Assalam karya Manunggal.
BP3TKI Lampung menjadikan pengolahan industri makanan ringan sebagai materi utama dalam pelatihan edukasi pemberdayaan di Kabupaten Pringsewu. Tidak hanya memberikan pelatihan dan pengembangan usaha, pemilikRabbani Snack, Bambang Rabbani, mengungkapkan bahwa perusahaannya siap untuk menampung hasil olahan makanan ringan tersebut untuk dipasarkan.
“Kelanjutannya, jika hasil olahan makanan sesuai dengan standar kita, maka kami siap memasarkannya” ungkapnya beberapa waktu lalu di kantor BP3TKI Lampung.
Rabbani Snack merupakan salah satu industri makanan ringan yang cukup sukses di Propinsi Lampung, beberapa produk andalannya seperti klanting, tape ketan, rengginang, untir-untir dan semprong sudah dapat dinikmati pada toko dan swalayan ternama seperti Alfamart, Chandra Superstore dan Yen Yen.*** (Humas - BP3TKI Lampung/ASBG)
SOURCE: BNP2TKI.GO.ID