Bandarlampung, BNP2TKI, Kamis (05/11) -- BP3TKI Lampung rampungkan 10 paket pemberdayaan TKI-B/WNI-O. Kegiatan yang bersumber dari APBN-P ini kini memasuki masa monitoring dan evaluasi.
Professional bisnis dari berbagai jenis bidang usaha telah digandeng BP3TKI Lampung seperti pembudidayaan dan pengolahan jamur, pembuatan aneka makanan ringan, kerajinan bambu serta penggemukan ternak.
Dalam kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh mitra yang terdiri dari professional bisnis, lembaga pembiayaan serta pendamping lokal, mitra lokal sepakat untuk membimbing para peserta pemberdayaan yang sebelumnya telah diberikan pengetahuan mengenai berbagai macam bidang usaha sesuai dengan potensi yang ada di daerahnya.
Selama dua bulan para mitra tersebut akan terus berkoordinasi dan bersinergi dibawah pengawasan dari BP3TKI Lampung agar program pemberdayaan yang diikuti oleh peserta dapat berjalan secara mandiri.
Kesepakatan bersama oleh para mitra lokal dan kelompok tenaga kerja Indonesia purna merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan dan mendayagunakan TKI secara optimal serta guna meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya.
Saat ini, para peserta program pemberdayaan masih dalam pendampingan agar terus berikhtiar mengembangkan usahanya.
Toriyah, ketua kelompok dari Kelompok TKI Purna “Sukses Mandiri” asal Kabupaten Pringsewu ketika dihubungi melalui telepon mengakui saat ini usaha pembuatan rengginang yang dirintis bersama rekan kelompoknya sesama peserta pemberdayaan telah berjalan selama satu bulan.
“Sehari kita bisa buat sekitar 900 rengginang, mas” ujar toriyah. Lebih lanjut toriyah mengatakan sampai dengan bulan ini kelompoknya sudah membuat sekitar 10.000 rengginang yang pemasarannya masih diserahkan kepada Rabbani Snack, salah satu professional bisnis asal Kabupaten Pringsewu yang digandeng BP3TKI Lampung.
BP3TKI Lampung akan terus mengupayakan agar monitoring dan evaluasi terhadap kelompok-kelompok ekonomi produktif ini berjalan secara terintegrasi sampai kelompok dapat berjalan secara mandiri.***(Humas-BP3TKI LAMPUNG/ASBG)
Professional bisnis dari berbagai jenis bidang usaha telah digandeng BP3TKI Lampung seperti pembudidayaan dan pengolahan jamur, pembuatan aneka makanan ringan, kerajinan bambu serta penggemukan ternak.
Dalam kesepakatan bersama yang ditandatangani oleh mitra yang terdiri dari professional bisnis, lembaga pembiayaan serta pendamping lokal, mitra lokal sepakat untuk membimbing para peserta pemberdayaan yang sebelumnya telah diberikan pengetahuan mengenai berbagai macam bidang usaha sesuai dengan potensi yang ada di daerahnya.
Selama dua bulan para mitra tersebut akan terus berkoordinasi dan bersinergi dibawah pengawasan dari BP3TKI Lampung agar program pemberdayaan yang diikuti oleh peserta dapat berjalan secara mandiri.
Kesepakatan bersama oleh para mitra lokal dan kelompok tenaga kerja Indonesia purna merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan dan mendayagunakan TKI secara optimal serta guna meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya.
Saat ini, para peserta program pemberdayaan masih dalam pendampingan agar terus berikhtiar mengembangkan usahanya.
Toriyah, ketua kelompok dari Kelompok TKI Purna “Sukses Mandiri” asal Kabupaten Pringsewu ketika dihubungi melalui telepon mengakui saat ini usaha pembuatan rengginang yang dirintis bersama rekan kelompoknya sesama peserta pemberdayaan telah berjalan selama satu bulan.
“Sehari kita bisa buat sekitar 900 rengginang, mas” ujar toriyah. Lebih lanjut toriyah mengatakan sampai dengan bulan ini kelompoknya sudah membuat sekitar 10.000 rengginang yang pemasarannya masih diserahkan kepada Rabbani Snack, salah satu professional bisnis asal Kabupaten Pringsewu yang digandeng BP3TKI Lampung.
BP3TKI Lampung akan terus mengupayakan agar monitoring dan evaluasi terhadap kelompok-kelompok ekonomi produktif ini berjalan secara terintegrasi sampai kelompok dapat berjalan secara mandiri.***(Humas-BP3TKI LAMPUNG/ASBG)
SOURCE: BNP2TKI.GO.ID
Tidak ada komentar:
Posting Komentar