Jumat, 17 April 2015

Peternakan Topik Utama Kewirausahaan TKI Purna di Lampung Tengah




TKI Sukses - Peternakan Jaya menjadi slogan pada pelaksanaan
Edukasi Kewirausahaan TKI Purna 2015 yang dilaksanakan pada
Senin (13/4) sampai dengan Rabu (15/4) di Balai Diklat Kota Gajah, Lampung Tengah.




Lampung Tengah, BNP2TKI, Jumat (17/4) - Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) melalui Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Lampung menyelenggarakan program Pemberdayaan dan Edukasi Kewirausahaan TKI Purna dan Keluarganya. Acara ini merupakan tindaklanjut dari Rapat Koordinasi Pemberdayaan TKI dan Keluarganya yang menggunakan konsep Pemberdayaan Secara Terintegrasi dengan melibatkan seluruh stakeholder menuju TKI Maju dan Berdaya.
 
TKI Sukses - Peternakan Jaya menjadi slogan pada pelaksanaan Edukasi Kewirausahaan TKI Purna 2015 yang dilaksanakan pada Senin (13/4) sampai dengan Rabu (15/4) di Balai Diklat Kota Gajah, Lampung Tengah ini dihadiri oleh 50 orang peserta yang merupakan TKI purna. Kewirausahaan Peternakan menjadi topik utama dalam pelaksanaan edukasi kewirausahaan tahun ini. Hal ini disebabkan Kabupaten Lampung Tengah merupakan daerah dimana banyak warganya yang menjadi peternak sapi dan kambing.
 
Acara ini dihadiri oleh Kepala BP3TKI Lampung, Sri Haryanti, SE., MM., Kasubdit Fasilitasi dan Rehabilitasi TKI Purna, Sri Andayani, SP., MM, dan Plt. Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan BP3TKI Lampung, Hamzah, SH. Turut hadir pula perwakilan Bank BRI Kota Gajah, Kuncoro, untuk menyampaikan materi mengenai kredit usaha mikro.
 
Sri Haryanti mengatakan bahwa acara ini diharapkan akan lebih meningkatkan pengetahuan bagi para TKI purna mengenai wirausaha peternakan sapi dan kambing. `“Yang lebih penting lagi, kami harap peserta tidak kembali ke luar negeri menjadi TKI dan bisa berwirausaha di daerah kampung halaman masing-masing”, imbuh Sri Haryanti.
 
Penyampaian materi oleh Instruktur peternakan dari Dinas Peternakan Provinsi Lampung yaitu drh. Mulyani, Ir. Dadam Abdul Syukur, Ir. Pancawati, dan Ir. Daryanti Septiati ini sedikit berbeda. Peserta diminta untuk aktif dalam kelas, seperti diskusi kelompok dan tanya jawab. Metode pembelajaran di kelas yang partisipatif ini disambut antusias oleh peserta.
 
Hal yang sangat membantu adalah sebagian peserta telah terjun langsung dalam proses peternakan serta berminat menjadi peternak. Secara spesifik, peserta diberikan materi mengenai agrobisnis ternak sapi potong dan tatalaksana budidaya ternak kambing dan  kesehatan hewan ternak. Selain itu, peserta juga diberikan materi dan praktek mengenai pembuatan pakan ternak dan pupuk organik dari kotoran hewan, serta dibekali ilmu kewirausahaan, sehingga diharapkan mereka dapat mengembangkan usaha dengan tepat.
 
Instruktur kewirausahaan dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Lampung Tengah, Lisman, S.E. mengatakan, “Banyak warga yang akan melakukan usaha namun tidak mengetahui prinsip-prinsip kewirausahaan yang mendasar, seperti pengidentifikasian peluang usaha serta pengembangan usaha.”
 
Diakui peserta, acara ini sangat bermanfaat bagi mereka karena walaupun beberapa dari mereka sudah berkecimpung dalam budidaya peternakan, mereka juga perlu mendapatkan ilmu budidaya peternakan dan kewirausahaan langsung dari ahlinya. “Saya harap acara seperti ini lebih sering diadakan, kami para TKI purna sangat terbantu,” ujar Senen, salah satu peserta yang dinobatkan sebagai peserta terbaik pada Edukasi Kewirausahaan 2015 ini.

1 komentar:

  1. Terima kasih informasinya Mas Andrew. Lain waktu kalau ada pelatihan buat masyarakat bisa langsung di share ke saya ya. Terima kasih.

    BalasHapus