Perjalanan ini dimulai ketika diri ini dilanda keraguan untuk bertolak ke Jakarta me'restart' beban otak karena urusan di kampus yang datang silih berganti. Hari itu kamis tanggal 9 november 2012, sepulangnya gue dari rumah kos teman kampus dibilangan Rajabasa, tidak jauh dari kampus Universitas Lampung tiba-tiba henpon gue berdering dengan nada khas seriosa ala Andrea Bocelli yang terdengar lantang terdengar, sontak gue kaget melihat nomor yang tertera di layar henpon dengan panggilan dengan nomor awal +62251. Dalam hati gue bergumam "bah! nomor mana ini? kode area mana? apa gue menang kuis djarum rock fest kemarin ya?" gue yang ketika itu sedang menunggangi Bruno (motorhead kesayangan gue) langsung segera menjawab telpon dari nomor yang nggak gue kenal itu dan benar saja, telpon tadi adalah pemberitahuan pemenang kuis dari pihak vendor djarum super yang menangani acara djarum rock fest 2012 yang akan digelar lusa.
"hahaha~ mayan mayan SEPULTURA eui! gaek! legends! oldskull!"
Sepanjang perjalanan gue pulang gue berusaha memutar kembali ingatan jangka panjang gue dengan Sepultura. pertanyaan kalasik macam kenapa gue suka sepultura gue tanyakan kembali ke diri gue sendiri.
Esok harinya, jumat malam gue pun berangkat bersama teman pankrox asal pringsewu yang biasa gue panggil pakde. Sebelumnya kami berdua memang merencanakan untuk pergi ke Jakarta untuk menghadiri event Pesta Media yang diselenggarakan oleh Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) di Galeri Nasional JKT di hari yang sama tetapi karena pemberitahuan sebagai pemenang free pass djarum rock fest ini, gue terpaksa mengurungkan niat gue untuk menghadiri acara Pesta Media dan bertolak ke Senayan untuk hura hura (sori ya pakde! hahaa~).
Sabtu sore itu gue datang dengan gembira, bermodalkan 3500 gue bisa mencapai venue Djarum Rock Fest yang dihelat di Lapangan D Senayan itu. Sepanjang perjalanan dari pintu masuk senayan ke venue acara (mayan jauh mayan) gue menemui banyak pasukan - pasukan kiamat yang memakai baju hitam *halah (baca: Troops Of Doom, salah satu lagu gaek Sepultura di awal kemunculannya) dan satu hal absurd gue temui saat itu bersama seorang bapak - bapak yang kalo dilihat dari tampilannya macam anak buah Hercules Rosario yang lagi ngejaga parkiran konser!
Bapak yang gue kira anak buah Herculez: Dek udah punya tiket?
gue: udah pak
Bapak yang gue kira anak buah Herculez: ini ada tiket nih, korting deh
gue: enggak pak, udah punya
Bapak yang gue kira anak buah Herculez: kalo ada kasih saya ya dek, saya mau nonton juga
gue: *bergumam dalam hati* "loh? lau ini calo tiket kok minta tiket! fak!"
gue pun ngeloyor bergegas mencapai gate venue yang nggak jauh didepan mata gue, disitu gue sudah berjanji temu muka dengan sosok bernama Rian yang telpon gue sebelumnya. Gue pun dikasih dua buah free pass yang bebas gue gunakan (mau dikasih teman bisa, buat nonton PSMS besoknya juga boleh) ohya, FYI PSMS itu projekannya Mike Portnoy 'Ex-Dream Theatre' bersama kance lamanya Derek Sherenian di band yang sama serta Billy Sheehan dari MR.Big. Ya, meskpun secara pribadi gue tidak menyukai aliran njelimet macam itu dan alhasil esoknya sebuah opera proggresive dari PSMS dengan terpaksa gue tonton.
balik lagi ke #Day1, gue yang saat itu datang sendirian dan kayanya memang ke'pagi'an buat dateng terpaksa jalan jalan kecil mengitari arena venue yang memang cukup asing dan luas bagi gue. Tidak berada jauh dari pintu masuk, di bagian kanan kita bisa liat berbagai macam booth-booth yang menjual merchandise band, alat musik sampai beer. Sementara dibagian kiri terdapat sebuah banner acara yang digunakan oleh sebagian besar orang untuk mengabadikan gambar sebagai tanda 'Trisno Was Here, blablabla was.... bukan nama sebenarnya'. Kemudian Whatever Stage sebagai welcoming stage berada ditengah ujung jalan dari keduanya.
Masuk lebih kedalam ternyata dua stage nan megah sudah berdiri menantang penonton yang masuk, hilir mudik SPG menyegarkan suasana sore itu. *phuh kece kece sumpah, ini baru spg! :p
Sekian banyak band yang menjadi headliner di ketiga panggung, tidak ada nama besar yang gue ketahui yang mungkin juga dapat berfungsi sebagi 'penarik massa' untuk hadir bagi penonton lain. Mungkin hanya RI 1 (Roy, Ivan Boomerang bersatu), Trashline serta 7 Kurcaci yang gue lihat sebagai nama besar wakil dari scene independent atau mayor. Yang lainnya? entahlah, memang gue yang kurang memperhatikan lagi band ke'kini'an atau
*BERSAMBUNG
*BERSAMBUNG
@ndruuHC
Senin, 19 November 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar