Homicide: Aktif mengkritik sejak 1994 hingga 2007 |
Homicide? terdengar asing memang untuk ukuran pengetahuan musik teman teman dizaman sekarang. Kelompok Hip Hop Bandung ini memang sudah sejak tahun 2007 dibubarkan oleh om Heri Sutresna atau biasa kita kenal dengan UCOK Homicide.
Memahami pikiran Ucok sama halnya menyelami dalamnya samudera pasifik, tak berbatas!
Kemunculannya pada dekade 1994 memberikan kejutan bagi dunia musik di Indonesia, khususnya lagi musik hip-hop. Homicide dikenal karena lirik-liriknya yang tidak biasa dan kritik-kritiknya yang sangat tajam akan kondisi sosial maupun politik yang terjadi. Lirik Homicide begitu tajam dan sangat mengena kesetiap obyek yang dikritiknya, sesuatu yang sangat jarang ditemui dalam berbagai varian band musik yang ada di Indonesia. Apa yang dilakukan Homicide ini tentu bukan tanpa resiko, apalagi mengingat kondisi sosial yang kurang demokratis, tidak terbuka, serta tidak terbiasa dengan berbagai bentuk perdebatan dan argumentasi. Namun semua itu tidak membuat nyali Homicide ciut dan berhenti berkreasi saat itu.
Kayanya yang ngaku dirinya aktivis aktipis atau apalah tai kucing macam itu, baiknya dengar ini lagu homicide. Ya, saran sih untuk mengembangkan pola pikir saja biar itu pikiran jangang standar serdadu. coba berfikir jendral lah! <---- sok paham -.-
ohya, catatan buat yang baru akan menyelami homicide, siapkan mental dulu yaa, ini band luar biasa menurut gua, bagi mereka yang otaknya tumpul terpakai buat mikir politik praktis tak usah coba coba deh, salah interpretasi nanti!
hahaa~ smartass!
LIRIK BULAN INI
- KARENA SETIAP AKSARA MEMBUKA JENDELA DUNIA -
Apa yang kamu interpretasikan denga gambar ini? |
- [Spoken]
Ini adalah monumen tengat kesabaran dan angkara
Satu barisan, ribuan mimpi
Titik berangkat yang tak pernah dapat kami datangi kembali
Terbuang serupa fotokopian pamflet aksi di setiap perempatan
Harapan kami akan berakumulasi menyaingi nyalak senapan kalian!
Kami merayap dalam lamat menyaingi hantu-hantu pesakitan
Hingga waktu kalian mencapai tengat…
Titipan angkara mereka yang tak bisa lagi bersuara
Ini muara seluruh murka lawas yang kehilangan nyawa
Dalam hitungan langkah kami akan isi angkasa
Dengan ribuan pekik yang sama saat kalian terbakar bersama bara
Terlalu kentara manuver mereka memplot penjara
Hukum, moral, kebebasan, batas surga dan neraka
Merancang kontrol bawah sadar serupa bius pariwara
Menjagai setiap inci palang pintu modal dengan tentara
Sebelum waktu yang banal jumud berkanal
Semua momen heroik yang tak pernah tercatat dalam tanggal
Biarkan mereka lafaz semua peringatan yang mereka hafal
Setiap ayat pasal karet pertahanan para tiran berpangkal
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!
[Chorus]
Serupa biksu Burma di hadapan moncong senapan
Serupa malam Januari yang menandai Chiapas
Serupa seruan Chavez di depan muka Amerika
Serupa tangan Intifadha yang melempar batu di Palestina
Serupa siklus ronta kota pasca Genoa
Serupa rudal Hizbullah di daerah pendudukan
Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan
Kami menolak menjadi bidak, sekedar sekrup dan tumbal
Target pemasaran sampah industri kapitalis global
Sekedar hidup lurus dalam dikte penguasa arus
Sekedar kalian tahu kami akan bertahan sampai mampus
Kalian awetkan hegemoni dengan balsam mumi anti-teror
Kombinasi intel dan preman menebar horor
Kalian kerangkeng kami dengan pembenaran semantik
Kami rancang kalam puitik yang lebih bersenjata dari ribuan manifesto politik
Kaya semakin kaya, miskin semakin papa
Kalian dapat berlindung di balik ocehan nasib dan samsara
Lakukan apapun termasuk menjadi tuhan
Kami akan berdiri di sini, tak sendiri, hingga nafas penghabisan
Kebebasan yang datang saat kau tak memiliki lagi harapan
Saat opsi tersisa adalah berdiri menantang para tiran
Saat momen terhidup dalam hidupmu adalah memasang badan di tengah medan
Kawan, mana kepalan kalian?!
[Chorus]
Serupa kesabaran terakhir para buruh di palang pintu pabrik
Serupa panen terakhir para petani penggarap
Serupa tengat miskin kota di ujung penggusuran
Serupa pilihan terakhir Pasifis di hadapan ancaman pasar
Serupa harapan mereka yang tak bisa lagi berharap
Serupa pilihan terakhir keluarga korban kekerasan negara
Serupa rahim setiap ibu yang melahirkan para kombatan yang menantang setiap tiran di titik nadir perhitungan
[Spoken II]
Kami akan bangun kembali godam dari reruntuhan dan berangkal harapan
Keyakinan yang menyaingi semua manual langitan
Esok akan terlalu terlambat, hari ini atau tidak sama sekali!
Meski kalian coba bunuh kami berkali, kami akan lahir berkali bergenerasi
Harapan meski sebutir pasir di lautan yang menyapa setiap kawan
Dan menagih setiap jemari yang pernah menjanjikan kepalan
Untuk menggetarkan nyali para tiran!
[Soundclip dari orasi di lapangan]
Kawan-kawan, dengarkan kawan-kawan!
Komando ada di tangan saya, jangan terpancing provokasi!
Kawan-kawan, tunjukkan pada mereka kita tak akan bergeming hari ini, kawan-kawan!
Komando ada di tangan saya. Satu langkah untuk pembebasan!
Hitung mundur dari sekarang!!
Ada yang bilang Homicide itu Atheis, Komunisme Bentuk Baru, Agnostik dan lain sebagainya
COBA KALIAN DENGARKAN SAJA LAGU MEREKA UNTUK TAHU APA HOMICIDE ITU !
Homicide in actions ! |
Rabu, 03 Oktober 2012
23:08